Jumat, 19 Oktober 2007

Persembahan Persepuluhan

[Jalan Suci Group] - Kebenaran-kebenaran Allah dalam firman Tuhan mempunyai segi dan sisi yang luas dan berbeda-beda dalam ungkapan-ungkapannya sesuai dengan pokok-pokok penekanannya dalam maksud dari bermacam-macam hal.
Kita sebagai umat Tuhan dalam hal ini harus penuh dengan Roh agar dapat mengetahui ungkapan-ungkapan Firman Tuhan itu yang maksud dan tujuannya yang berbeda-beda pula. Sehingga kita betul-betul memahami dan melakukan dalam perjalanan dan kehidupan rohani kita setiap saat. Kebenaran-kebenaran dalam Firman Tuhan ini juga merupakan peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan dan ketetapan Allah yang kalau kita mentaatinya akan hidup dan diberkati Allah, tetapi kalau kita tidak mentaatinya maka kita tidak diberkati Allah.
Kita mau belajar dan memahami salah satu dari sekian banyaknya kebenaran-kebenaran Firman Tuhan itu yaitu peraturan-peraturan korban sepersepuluh.Sebagai umat Tuhan Tubuh Kristus Persepuluhan atau Sepersepuluh (1/10) dari hasil pendapatan kita, yang harus kita bayar kepada Allah dalam Perbendaharaan Rumah Tuhan sebagai Wajib Pajak Warga Kerajaan Allah. Sepersepuluh yang kita bayar adalah pajak Kerajaan Allah sebagai modal untuk menggerakkan roda pemerintahan dan roda pembangunan Kerajaan Allah atau Tubuh Kristus di atas muka bumi ini agar segera terwujud doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus (Mat. 6:9-13) “Datanglah Kerajaan Allah penuhi bumi ini agar kehendak Allah terjadi di bumi ini seperti yang terjadi di surga”.
Persembahan sepersepuluh umat Tuhan kepada Allah juga sebagai modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Allah/Tubuh Kristus, untuk kesejahteraan kehidupan pekerjaan pelayanan aparat-aparat dan pejabat-pejabat Rumah Allah yaitu Hamba-hamba Tuhan yang sepenuh hidup dan waktunya melayani Allah dalam mengurus dan memimpin Rumah Allah. Firman Tuhan sangat jelas mengatur sistem persembahan persepuluhan yang benar dan bekenan kepada Tuhan sesuai dengan sistem pekerjaan Imamat yang bekeja menurut gambar rancangan Allah yang ditetapkan Allah. Dan bukan sekedar persepuluhan yang diberikan kepada kas gereja untuk membiayai kehidupan pendeta/gembala sidang satu orang yang memimpin/menggembalakan satu jemaat dalam satu tempat/kota.
Persepuluhan yang merupakan pajak umat Tuhan sebagi wajib bayar pajak kepada Kerajaan Allah berarti sepersepuluh harus benar-benar dibayar kepada pekerjaan pelayanan Sistem Imamat Rajani atau Imamat Berkerajaan (Kel. 19:6). Yaitu pekerjaan Tuhan yang bervisi dan berpola rencana Allah ber-Tubuh Kristus dengan satu kepemimpinan jemaat jamak/majemuk yang terdiri dari beberapa Hamba-hamba Tuhan sebagai pemimpin satu jemaat lokal yang disebut “Sidang Penatua” (I Tim. 4:14; I Ptr. 5:2-6).
Kebenaran Persembahan Persepuluhan dan pekerjaan Tuhan sistim Imamat Rajani yang layak di bayar persepuluhan ke sana, maka semuanya akan jelas dalam pengajaran-pengajaran Firman Tuhan lebih lanjut pada uraian berikut ini.
I.DASAR MULANYA PERSEPULUHAN DALAM FIRMAN TUHAN
1. Persepuluhan Ibrahim (Kej. 14:18-20). Pertama kali sepersepuluh mulai dilaksanakan oleh Ibrahim dalam pertemuannya dengan Melkisedek. Ibrahim memberi sepersepuluh dari hasil jarahan perangnya kepada Melkisedek dan Melkisedek memberkati dengan roti dan anggur. Pertemuan Ibrahim dan Melkisedek dan apa yang mereka lakukan kepada semua generasi (Gal. 3:16). Dalam perjanjian kekal ini ditandai beberapa peristiwa sebagai kebenaran kekal yaitu :
a. Melkisedek sebagai Raja Damai dan Imam Besar Allah yang tidak bersilsilah dan muncul tiba-tiba (Ibr. 7). Melkisedek menyatakan sistem Imamat Rajani dari kerajaan Allah kepada Ibrahim sebagai gambaran/ lambang yang merupakan nubuat, tetapi digenapi di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja dan Imam Besar.
b. Melkisedek memberi Roti dan Anggur kepada Ibrahim menggambarkan Makanan Minuman Rohani dari Allah dalam Firman Tuhan dan Roh Kudus dan menggambarkan Tubuh dan Darah Yesus Anak Domba Allah dalam kenyataan Perjamuan Suci.
c. Ibrahim memberi sepersepuluh kepada Melkisedek.
Perjanjian kekal Allah antara Ibrahim dengan Melkisedek menibulkan kebenaran-kebenaran sistem imamat berkerajaan, (I Ptr. 2:5,9,10), sistem Perjamuan Suci dan sistem Persepuluhan. Pekerjaan Tuhan yang berpola Imamat Rajani yaitu satu perhimpunan Tubuh Kristus satu jemaat satu kota dengan sistem Kepemimpinan jemaat majemuk yaitu sidang penatua, tiap hari harus berhimpun bersama kepada Allah dalam satu meja Perjamuan Suci dan kesanalah umat Tuhan benih Ibrahim (Gal. 3:7,14,16) membawa Persepuluhnya kepada Tuhan. Perjanjian kekal antara Ibrahim dan Melkisedek mempunyai 3 unsur sistem Imamat Rajani, sistem Perjamuan Suci, dan sistem Persepuluhan. Tiga unsur ini mempunyai kesatuan dan keterkaitan satu dengan yang lain dan berlaku permanen sebagai peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan Allah yang hidup dalam satu perhimpunan jemaat satu tempat sebagai Tubuh Kristus.
2. Sepersepuluh dari Yakub (Kej. 28:10-22). Yakub membayar sepersepuluh kepada Allah sebagai nazarnya dan Allah berjanji memberkati Yakub. Sepersepuluhnya Yakub berlaku karena Allah memberkati Yakub dan Yakub bernazar yaitu (berjanji kepada Allah) untuk membayar sepersepuluh kepada Allah dalam Rumah Allah. Dasar Yakub bernasar membayar Seperseuluh kepada Allah karena :
a. Yakub bermimpi melihat Allah dan Rumah Allah. Yakub melihat visi Allah yang jelas tentang rencana Allah. b. Allah berjanji memberkati Yakub, menyertai Yakub,melindungi Yakub dan memberikan tempat atau Negeri baru kepadanya dalam visi rencana Allah yang dilihat Yakub. c. Yakub mengakui Rumah Allah di tempat dia melihat visi itu. Pekerjaan Allah yang kita jalani dan mengenal senagai Rumah Allah (Visi Tubuh Kristus), tidak hanya kegiatan gereja biasa-biasa saja. d. Yakub mendirikan sebuah batu dan mengurapinya sebagai Rumah Allah. Visi Tubuh Kristus yang kita jalani dasarnya adalah Yesus sebagai batu penjuru tertancap dalam hati yang yakin, mulut mengaku Yesus Kristus Tuhan (Rom. 10:9-10; Ef. 2:20-22; I Kor. 3:10-11; I Ptr. 2:5-8; Maz. 118:22; Yes. 28:16; Mat. 21:42,43; Kis. 4:11,12; Mat. 16:16-18) seseorang akan melihat visi Tuhan tentang Allah dan Tubuh Kristus harus dibangun dengan dasar batu penjuru yang kuat yaitu : pengetahuan dan pengenalan Ilahi yang jelas tentang Tuhan Yesus serta hati yang yakin dan mulut yang mengakuinya, sehingga Tuhan Yesus terletak kuat dalam hati sebagai Batu Penjuru yang mahal dan indah. Jika kita melihat bahwa Yakub diberkati Allah karena melihat visi. Dan Sepersepuluh dari semua berkat yang dia terima dari Allah kemanapun dia pergi, tetap dia bawa kembali kepada Allah di Rumah Allah sebagai wadah dan tempat dia pertama kali melihat dan mengalami kemuliaan Tuhan dalam dirinya karena disitulah dia bernazar. (Kej. 35:1-16,17).
3. Persepuluhan Umat Israel (Bil. 18:21-24 (25-28); Ul. 14:22-29; Ul. 12:5-6; Im 27:30). Sepersepuluh dari umat Israel kepada Allah untuk Imamat Lewi. Suku Lewi tidak mendapat bagian dalam warisan tanah perjanjian, tetapi Allah menetapkan mereka untuk mengurus Rumah Allah dan kehidupan mereka diatur melalui Persembahan Sepersepuluh dari hasil pendapatan umat Israel. Sepersepuluh dengan sistem imamat Lewi ditetapkan berdasarkan hukum torat karena akibat ketidak taatan orang Israel, menyembah patung lembuh emas (Kel. 19:32). Allah marah dan menetapkan sistem imamat kepada bani Lewi dengan sistem perpuluhannya yang sifatnya sementara dan satu waktu akan ditiadakan, tapi rencana Allah semula adalah Allah menetapkan sistem Imamat seluruh bangsa pilihan (Kel 19:6). Bukan imamat satu suku Lewi, tetapi Imamat satu bangsa Pilihan mencakup semua orang percaya pilihan Allah.
Jadi kita melihat disini bahwa sistem Imamat satu bangsa pilihan Israel sudah beralih kepada sistem imamat satu suku Lewi akibat ketidak taatan dan pemberontakan kepada Allah. Dalam praktek sekarang juga begitu yaitu sistem imamat gerejani satu suku pendeta satu orang yang memimpin dan melayani satu jemaat dan menerima perpuluhan menggantikan sistem imamat satu bangsa semua orang percaya oleh Darah Yesus Kristus sebagai satu Tubuh Kristus berfungsi semua anggota.
Berlakunya imamat satu suku Lewi dengan sistem perpuluhannya, tetapi perpuluhannya umat Israel tetap di bawa kedalam Perbendaharaan Rumah Allah sebagai tempat yang Allah pilih dan Allah tentukan untuk Allah diam disana (Ul. 12:5-6).
4. Kelanjutan Persepuluhan Israel dalam Bait Allah (Mat. 3:8-10; Neh. 10:35-39; Neh. 13:10-13). Peraturan Perpuluhan dipulihkan lagi bersama dengan pembangunan kembali bait Allah setelah pembuangan dari Babel. Demi kelancaran pelayanan dalam Rumah Allah, maka Perbendaharaan Rumah Allah harus tetap terisi penuh dengan persembahan Perpuluhan agar Rumah Allah selalu tersedia makanan dan minuman. Umat Allah harus memperhatikan dan mengisi Perbendaharaan Rumah Allah, maka Allah akan mempehatikan dan mengisi lumbung tiap umat Tuhan. Sebab hal ini merupakan suatu prinsip dari Allah.
5. Penegasan Tuhan Yesus Kristus tentang Persepuluhan dalam Perjanjian Baru (Mat. 23:23). Tuhan Yesus menegaskan tentang Persembahan Persepuluhan yang diberikan kepada Allah dalam Rumah Allah harus ada keseimbangan dengan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan dalam hati umat Tuhan antara satu terhadap yang lain. Bila umat Tuhan rajin memberi Persepuluhan kepada Allah tetapi hidupnya mengabaikan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan maka tidak berkenan kepada Tuhan atau bila umat Tuhan mengatakan bahwa mereka hidup dalam keadilan, punya belas kasihan dan kesetiaan tetapi tidak setia memberi Perpuluhan dalam Perbendaharaan Rumah Allah maka juga tidak berkenan kepada Allah. Oleh sebab itu umat Allah harus lebih taat dalam melakukan Persembahan Perpuluhan dan diimbangi hidup dalam keadilan dan belas kasihan serta kesetiaan. Perpuluhan tidak hanya sebagai peraturan hukum torat yang berlaku dalam Perjanjian Lama tetapi juga berlaku dalam Perjanjian Baru pada zaman Tuhan Yesus datang dan zaman gereja.
6. Persepuluhan dalam Imamat Rajani Tuhan Yesus Kristus (Ibr. 7:1-17(ay 4-19). Prinsip Imamat Rajani Melkisedek dengan Ibrahim dalam suatu Perjanjian kekal muncul lagi dalam Perjanjian Baru Imamat Rajani Tuhan Yesus Kristus sebagai wujud penggenapannya dengan umat tebusan-Nya.
Tuhan Yesus adalah Raja kebenaran dan Raja Damai sejahtera. Tuhan Yesus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek (Maz. 110:1-5; Ibr. 4:15,15; Ibr. 5:5,6,10; Ibr. 6:20; Ibr. 7:16,17,21; Ibr. 8:103). Tuhan Yesus sebagai Imam Besar menggenapi dan mengakhiri sistem Imam besar Harun dalam hukum torat dan Dia menjalani sistem Imam Besar Melkisedek. Sistem Imamat Rajani dalam diri Tuhan Yesus adalah karena Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Allah yang Maha Tinggi (fs 7:1), dalam keberadaan-Nya sebagai anak Allah, Dia satu dengan Allah Bapa. Dan Tuhan Yesus juga sebagai manusia yang menanggung manusia dalam diri-Nya, sehingga Tuhan Yesus mempunyai jabatan Imam besar-Nya dari dua sisi dan menjalankan fungsi Imam Besarnya untuk kepentingan kedua belah pihak yaitu pihak Allah dan pihak manusia didamaikan dan disatukan, karena Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Allah dan Imam Besar kita manusia maka Dia bisa menjadi mediator/perantara yang mendamaikan manusia dengan Allah dalam mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib sebagai Anak Domba Allah yang mencurahkan darah-Nya menebus kita manusia menjadi Imam-imam dan Raja-raja bagi Kerajaan Allah dalam sistem Imam Melkisedek, (Kel. 19:6; Wah. 5:10; Wah. 1:5,6; I Ptr. 2:4,9,10). Dengan demikian maka semua orang percaya yang ditebus oleh Darah Tuhan Yesus (I Ptr. 1:18-29) dan dibaptis oleh satu Roh Kudus menjadi satu Tubuh Kristus (I Kor. 12:12,13) berarti semua adalah Imam-imam yang berkerajaan yang mempunyai karunia masing-masing dan fungsi pelayanan masing-masing yang terikat satu dengan yang lain sebagai satu Tubuh Kristus (Ef. 4:16; Kol. 2:19; Rom. 12:4-6; I Kor. 12:14-28). Dalam sistem Imamat Rajani menurut Melkisedek Tuhan Yesus Kristus, tidak ada kaum pendeta dan kaum jemaat awam yang pasif saja. Tetapi kita dilahirkan rohani dalam Sistem Imamat Rajani Tuhan Yesus maka kita juga harus hidup dan melayani dalam Sistem Imamat Rajani ber-Tubuh Kristus.
Kita sebagai anak-anak Allah keturunan Ibrahim rohani (Gal. 3:7,14,16) harus terikat dalam Perjanjian kekal karena terhisap kepada sulbi rohani Ibrahim yaitu iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Waktu Ibrahim membayar Perpuluhan kepada Melkisedek maka secara rohani dan iman kita ada di dalam sulbi rohani Ibrahim ikut membayar perpuluhan kepada Melkisedek. Iman harus disertai perbuatan sebab iman tanpa perbuatan mati rohani kita. Perbuatan kita dalam iman benih Ibrahim adalah melakukan Perjanjian Kekal Sistem Imamat Melkisedek Rajani yaitu visi kehidupan berjemaat Tubuh Kristus.
Kita harus terikat sebagai anggota Tubuh Kristus dalam satu jemaat lokal sehingga kita mempersembahkan Perpuluhan kita kepada Allah dalam Perbendaharaan Rumah Allah, pada waktu kita satu perhimpunan umat Allah satu kota terhimpun beribadah kepada Allah dalam satu meja Perjamuan Suci.
Pada waktu kita berhimpun beribadah bersama-sama dalam satu meja Perjamuan Suci maka kita mendapat berkat makanan minuman rohani dari hadirat Allah, suasana Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya, makanan dan minuman rohani dari suasana Firman Tuhan dan makanan minuman dari Tubuh dan Darah Kristus bersama-sama. Maka kita harus memberkan Sepersepuluh dari hasil pendapatan kita kepada Allah di depan meja Perjamuan Suci. Sebab Perjamuan Suci sebagai gambaran dari Yesus Anak Domba Allah yang sudah tersalib serta tersembelih dan terletak ditengah-tengah kita. Dengan berlakunya sistem perhimpunan jemaat ber-Tubuh Kristus lokal satu kota dengan satu meja Perjamuan Suci, dan Perpuluhan dibawa kepada Perbendaharaan Rumah Allah pada waktu perjamuan suci itu, dan berjalannya pola kepemimpinan jemaat majemuk maka akan mencegah Tubuh Kristus dari pengelompokan-pengelompokan, perbedaan-perbedaan, persaingan-persaingan dan perpecahan. Sebaliknya lebih memantapkan kenyataan kesatuan, persekutuan dan kebersamaan Tubuh Kristus satu kota/satu tempat.
Sistem perhimpunan satu jemaat yang berbeda-beda, dan yang banyak dalam satu kota yang walaupun satu organisasi dengan meja Perjamuan Suci yang terpisah-pisah dan dengan Perpuluhan yang dibawa kepada pemimpin atau pendeta jemaat satu orang yang berbeda dalam satu kota , dan berjalannya tata cara ibadah yang berlainan dengan program-program kegiatan yang berbeda-beda maka akan lebih memperkuat dan memperkokoh perbedaan-perbedaan, pengelompokan-pengelompokan dan perpecahan Tubuh Kristus dalam satu kota. Inilah sifat keakuan manusia yang independen berdiri sendiri terpisah dari kesatuan Tubuh Kristus satu kota tapi yang akan dihancurkan oleh Kristus melalui sistem Imamat Rajani Tubuh Kristus dalam satu meja Perjamuan Suci.
Satu perhimpunan Tubuh Kristus dengan kepemimpinan Kepenatuaan Majemuk dan Perjamuan Satu Meja dengan Persepuluhan yang dibawa waktu Perjamuan Suci menunjukkan kenyataan kita berhimpun kepada Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah, sebagai Imam Besar dan sebagai Raja dan Tuhan yang bertahta di tengah-tengah perhimpunan umat Tuhan (Wah. 5,8; Ibr. 8:2) merupakan inti pusat dari perhimpunan ibadah kita.
Dalam Yeh. 1;10 dan Wah. 4;5 menggambarkan satu perhimpunan Tubuh Kristus sebagai mahluk-mahluk hidup yang banyak sayap, banyak mata dan banyak roda-roda yag pengertiannya adalah jemaat yang terarah, tertuju berpusat kepada Tuhan Yesus yang bertahta ditengah-tengah umat-Nya sebagai Allah Tuhan yang Maha Kuasa, sebagai Anak Domba Allah dan sebagai Imam Besar Melkisedek.
Sistem perhimpunan jemaat Tubuh Kristus dan Sistem Kepemimpinan Kepenatuaan Majemuk yang berpusat kepada Tuhan Yesus dalam gambaran Yeh. 1; dan Wah. 4 dan 5, sebagai sistem kepemimpinan roda yang berputar yaitu sistem perhimpunan dan kepemimpinan yang mengelilingi atau melingkar dan Tuhan Yesus yang bertahta di tengah-tengah.
Sistem perhimpunan umat dan kepemimpinan yang berhimpun sekeliling Tuhan Yesus Anak Domba Allah sebagai roda berputar menggambarkan sikap persekutuan dan hubungan antara satu dengan yang lain yang ada persekutuan Roh, ada kesatuan hati, ada kebersamaan, saling menghormati dan menghargai, saling merendahkan diri, saling mengasihi, saling mengampuni, saling mendukung dalam fungsi karunia pelayanan yang berbeda-beda sehingga semuanya memusatkan perhatian, pujian, pelayanan, kehormatan, kemuliaan kepada Tuhan Yesus Anak Domba Allah yang ada ditengah-tengah mereka sebagai Poros, Pusat inti roda itu/perhimpunan itu. Dengan sistem ini maka poros itu akan hidup menggerakkan roda kepemimpinan jemaat sehingga bisa berputar lancar dalam fungsi pelayanan masing-masing dan umat Tubuh Kristus hidup bergerak maju, berkembang menjadi sempurna. Tidak ada kepemimpinan manusia yang menonjol sebagai bos ditengah-tengah lalu dikelilingi oleh umat dan pembantu-pembantu pemimpin yang berhimpun kepada pemimpin itu untuk memuja dan menghormatinya.
Bentuk kepemimpinan ini disebut sistem perhimpunan dan kepemimpinan jemaat pola mesir atau duniawi yang menggambarkan sebagai bangunan piramida mesir. Inilah struktur sistem kepemimpinan yang puncaknya adalah satu manusia yang terkenal dan sebagai pemimpin tertingginya dan membawahi wakil-wakil pemimpin dan anggota-anggota jemaat, sehingga semua orang itu rendah dan memandang ke atas menghormati sang pemimpin jemaat yaitu pendeta atau gembala sidang satu orang sebagai bosnya. Pola perhimpunan dan kepemimpinan jemaat seperti ini juga digambarkan sebagai menara babel yang menjulang tinggi, tetapi kacau balau dan tidak berpola Allah, tetapi berpola manusia dan duniawi yang angkuh, sombong, selalu bertentangan dengan pola dan peraturan-peraturan Ilahi dari Allah.
Kitab Wahyu 4; 5, diuraikan bahwa perhimpunan jemaat dan Kepemimpinan Kepenatuaan jamak berkeliling beribadah berpusat kepada Tuhan Yesus sebagai Allah Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai Anak Domba Allah yang telah tersembelih yang bertahta di tengah-tengah perhimpunan, sehingga Dia layak menerima hormat, dan kuasa dan puji-pujian selama-lamanya. Inilah kepemimpinan Tubuh Kristus yang disebut pola kepemimpinan roda atau lingkaran, juga disebut pola sistem Imamat Berkerajaan menurut peraturan Melkisedek. Ketaatan kita dalam sistem perhimpunan Imamat Melkisedek ini adalah kenyataan sikap kita menghormati, memuja, memuliakan, mengagungkan dan meninggikan Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang bertahta ditengah kita dan juga sikap kita menjunjung tinggi keutuhan, kesatuan, kebersamaan satu Tubuh Kristus dan menentang perpecahan.
Jadi semua Persembahan Persepuluhan umat Allah harus diberikan kepada Allah waktu satu Tubuh Kristus berhimpun semua anggota dalam satu kota beribadah kepada Allah dalam satu meja Perjamuan Suci makan minum Tubuh dan Darah Yesus. Dengan berlakunya Imamat Melkisedek ini mengikat kita dalam kuasa hidup yang tidak berkesudahan/tidak ada batasnya dalam perjanjian kekal (Ibr. 7:15,16). Maka kita tidak lagi memberi perpuluhan kepada sistem imamat suku Lewi yaitu sistem imamat suku pendeta atau sistem kas gereja organisasi dengan gembala jemaat satu orang. Sebenarnya sistem ini sudah digenapi dan dibatalkan, diakhiri dan dibubarkan Tuhan Yesus karena bersifat sementara sebagai hukum torat, bukan perjanjian kekal yang harus dilakukan lagi.
II. SEPERSEPULUH SANGAT PENTING BAGI UMAT TUHAN (Im 27:30; Mal 3:8-10)
Berdasarkan ayat-ayat Firman Tuhan diatas maka kita melihat bahwa Persembahan Persepuluhan sangat penting diperhatikan dan ditaati umat Tuhan.
1. Sepersepuluh adalah “MILIK TUHAN” bukan milik dan hak umat Tuhan walaupun untuk keperluan kesejahteraan Hamba-hamba Tuhan yang memimpin bersama-sama dalam Rumah Allah. Kita membayar Perpuluhan kepeda Tuhan artinya kita mau mendengar dan mentaati Allah dan firman-Nya. Bil. 18:24, mengatur bahwa Israel mempersembahkan Perpuluhan kepada Tuhan, bukan kepada manusia, itulah sebabnya Sepersepuluh adalah “MILIK TUHAN” yaitu bagiannya Tuhan berarti Persembahan Kudus.
2. Kalau tidak memberi Persembahan Persepuluhan kepada Tuhan berarti menipu dan berdusta kepada Allah (Mal. 3:8,9), dan dianggap telah korupsi atau mencuri milik dan bagian-Nya Tuhan.
3. Bila tidak memberi Perpuluhan kepada Tuhan maka Allah akan mengutuknya (Mal. 3:9). Akibat dari kutuk Tuhan, kita akan ditimpa berbagai bencana, malapetaka, bela-bela dan kesusahan-kesusahan.
4. Umat Tuhan taat memberi Perpuluhan kepada Tuhan, maka Allah akan memberikati dengan berkelimpahan (Mal. 3:10).
5. Ketaatan memberi Perpuluhan kepada Tuhan adalah sikap kita menguji (bertaruh) dengan Allah atas kemampuan dan keperkasaan-Nya untuk membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat-Nya dengan berkelimpahan dalam kehidupan kita (Mal. 3:10).
6. Supaya ada persediaan makanan selalu dalam Rumah Tuhan (Mal. 3:19), yaitu persediaan makanan jasmani untuk Hamba-hamba Tuhan dan mereka berkonsentrasi pada pelayanan doa (mesbah) dan pelayanan firman/mimbar berjalan dengan baik (Kis. 6:4). Bila Hamba-hamba Tuhan kesejahteraan penghidupannya lancar maka Hamba-hamba Tuhan menyiapkan makanan rohani dalam Rumah Allah dan umat Allah selalu dipuaskan dan kenyang dengan Pelayanan rohani seperti apa yang dikatakan Rasul Paulus yaitu kami menabur rohani kepada jemaat dan menuai jasmani dari jemaat (I Kor. 9:11,12).
7. Perbendaharaan Rumah Allah penuh dengan Persembahan Perpuluhan (Neh. 10:37,38; Bil. 18:26-28), maka pelayanan 5 jawatan berfungsi dan bebas melayani kemanapun untuk membangun Tubuh Kristus tanpa membebani diri dan memusingkan diri dengan penghidupan jasmani (Ef. 4:11-16).
III. PERSEPULUHAN ADALAH UNTUK UNTUK PERBENDAHARAAN RUMAH TUHAN (Mal. 3:10; Neh. 10:38; Ul. 12:5-6; Ul. 14:23)
Persembahan perpuluhan dari umat Tuhan tidak boleh dibawa dan diberikan ke mana-mana tempat, tapi hanya dibawa dan diberikan kepada perbendaharaan rumah Tuhan. Perbendaharaan rumah Tuhan yang dimaksud adalah :
1. Sidang jemaat ber-Tubuh Kristus lokal/setempat/satu kota sebagai perbendaharaan Rumah Tuhan di mana tiap anggota jemaat hidup dan tinggal terhisap sebagai anggota Tubuh Kristus mencakup semua aktifitas/kegiatan-kegiatan rohani dan jasmani, karena dilahirkan rohani di situ dan terus diberikan makanan rohani di situ dan terus diberikan makanan rohani di situ dan bertumbuh berkembang rohaninya di situ.
2. Sidang jemaat ber-Tubuh Kristus adalah Perbendaharaan Rumah Tuhan sebagai tempat yang dipilih Tuhan (Kej. 28 : 23 ; Maz. 132 : 1-5,13,14 ; II Taw. 7 : 16,14). Yaitu jemaat yang sungguh-sungguh berada dalam satu perhimpunan umat Tuhan yang penuh Roh Kudus dan ada kenyataan kesatuan, kebersamaan dalam prinsip-prinsip ibadah, kehidupan dan pelayanan dan kepemimpinan kepenatuaan yang majemuk.
3. Sidang jemaat ber-Tubuh Kristus lokal adalah Perbendaharaan Rumah Tuhan sebagai tempat dan wadah dimana Tuhan Yesus sebagai kepala hadir, menyatakan diri, dan diam di sana (Kel. 25:8,9; Ef. 2:20-22). Sebab prinsip-prinsip jemaat ber-Tubuh Kristus adalah berasas kebersamaan, kepemimpinan jemaat jamak dimana semua orang sama rata, beda fungsi karunia pelayanan dan Yesus Tuhan sebagai kepala yang tinggi, besar dan dihormati berada ditengah-tengah perhimpunan jemaat.
4. Sidang jemaat ber-Tubuh Kristus lokal adalah Perbendaharaan Rumah Tuhan yang didalamnya nama Tuhan Yesus ditegakkan, dihormati, dimuliakan. Tidak ada orang yang namanya dipuji, karunia pelayananya disanjung dan dicari-cari umat, tetapi nama Tuhan Yesus yang dicari, dirindukan oleh semua orang yang berhimpun untuk menegakkan nama-Nya.
IV. YANG MEMBERI PERSEPULUHAN
Israel Imamat orang Lewi Imam-imam dan Imam Besar 1/10 1/10 dari 1/10
1.= Umat Israel 2.= Imamat Orang Lewi 3.= Imam-imam dan Imam Besar
- Umat Israel memberi perpuluhan kepada Imamat orang Lewi. - Imamat orang Lewi memberi perpuluhan dari perpuluhan yang didapatkan dari umat Israel kepada Imam Besar Harun dan anak-anaknya (5 orang).
Dalam umat Tuhan,rohani adalah sebagai berikut :
Umat Israel menunjukkan kepada umat Tuhan anggota jemaat ber-Tubuh Kristus satu lokal memberi perpuluhan kepada Imamat Lewi adalah gambaran dari Hamba-hamba Tuhan yang melayani full/penuh dan menetap pada satu lokal jemaat ber-Tubuh Kristus memberi perpuluhan dari perpuluhan yang didapatkan dari umat Tuhan satu jemaat lokal kepada imam-imam dan imam besar yang adalah gambaran dari pelayanan 5 Jawatan Roh (Ef. 4:11) sebagai tangan kanan dari Imam Besar Tuhan Yesus Kristus yang dari luar datang pergi, keluar masuk memberi pelayanan dan bertanggung jawab penuh mengawasi dan melayani pembangunan Tubuh Kristus dari jemaat-jemaat. II Kor. 11:28.
V. SEPERSEPULUH SEBAGAI JAMINAN HAMBA-HAMBA TUHAN (Bil 18:21).
Sepersepuluh dari umat Tuhan yang diberikan dalam perbendaharaan Rumah Tuhan sebagai milik Tuhan dan Tuhan memberikan kepada Imamat Lewi yaitu Hamba-hamba Tuhan yang melayani full dan menetap pada satu jemaat ber-Tubuh Kristus lokal sebagai imbalan atau pembalasan dan pembayaran atas segal pekerjaan mereka, Jadi ukan umat Tuhan yang membalas pekerjan Hamba-hamba Tuhan dengan perpuluhan, tetapi umat membayar pajak perpuluhan kepada Tuhan di Perbendaharaan Rumah Tuhan dan Tuhanlah yang memberi perpuluhan kepada Hamba-hamba sebagai pembayaran atau pembalasan atas pekerjaan mereka.
Rasul Paulus menegaskan hal ini dalam gambaran yang berbeda-beda kepada jemaat Korintus (I Kor 9:6-14; II Tim 2:4-6).
1. Laskar/tentara, diupah oleh pemerintah. Seorang laskar yang bekerja keras siang dan malam karena digaji oleh Pemerintah dan tidak boleh makan upah laskar lain atau laskar lain makan upahnya tetapi tetapi dia sendiri mkan upah dari pemerintah atas kerja kerasnya itu sebagai hak-haknya.
2. Seorang petani, makan dari buah-buah/hasil-hasil pekerjaannya sendiri. Seorang petani yang bekerja keras pada ladangnya, tidak boleh memetik buah dari kebun orang lain atau petani lain tidak boleh memetik buah/hasil dari kebun dari petani yang memilikinya dengan bekerja keras.
3. Lembu, makan dari hasil tanah tuannya yang dikerjakannya/dibajaknya. Lembu tidak oleh masuk makan dari hasil tanah lain tuan yang dibajak oleh lembu lain.
4. Gembala, minum susu dari hasil perah susu kawanan lembunya sendiri yang dipelihara dan diberi makan dengan susah payah. Seorang gembala tidak mengkin menum susu dari perahan susu lembu orang lain.
5. Penenggala/Pembajak, makan dari hasil tanah yang dikerjakannya. Seorang penenggala tidak boleh mengambil hasil usaha/garapan tetangga sebab perbuatan itu adalah pencuri.
6. Imam, mendapat bagian dari Rumah Allah. Seorang imam hanya mendapat bagian dari Rumah/ jemaat yang dilayani. Rasul Paulus memberi gambaran ini agar diperhaikan. Sebab inilah prinsip dan hukum menabur berarti harus menuai sendiri. Sebuah ladany yang digarap sendiri berarti hasilnya dituai sendiri. Hamba-hamba Tuhan yang memulai menggarap tanah lalu menabur rohani dalam satu jemaat lokal sehengga jadi, maka buah-buah jasmaninya harus dituai oleh hamba-hamba Tuhan yang besangkutan, tidak boleh dituai oleh hamba-hamba Tuhan lain yang hanya menerima jadinya saja.
Maksud Paulus ini ditujukan kepada orang-orang baru yang dilayani oleh Hamba-hamba Tuhan tertentu lalu bertobat lahir baru penuh Roh Kudus dan mencintai Tuhan dan menjadi anggota satu jemaat ber-Tubuh Kristus, lalu diberkati Tuhan dengan berkat-berkat jasmani yang banyak dan berhasil mendapat kedudukan, mendapat jabatan, mendapat uang atau harta yang banyak lalu lari pindah menjadi anggota dari satu organisasi gereja berikutnya lalu Persembahan-persembahan Khusus dan Perpuluhannya diberikan kepada gereja itu sehingga dinikmati oleh pendeta/gembalanya yang hanya tinggal menerima jadinya, pada hal tidak ikut mengelolah dan menggarap jiwa orang tersebut dari awal waktu masih hidup dalam dosa dan kegelapan. Prinsip inilah yang ditegaskan oleh Paulus dalam gambaran-gambaran diatas ini agar tiap anggota jemaat dan pendeta-pendeta dan gembala-gembala jemaat harus tahu bahwa umat-umat yang sukses berkat jasmani maka korban-korban khusus dan perpuluhan-perpuluhan harus dituai oleh Hamba-hamba Tuhan yang melayaninya dari awal sebagai hamba-hamba Tuhan yang menabur benih rohaninya dan menyiramnya dan merawatnya sehingga berhasil dengan sukses jasmaninya.
VI. PENEGASAN-PENEGASAN YANG DIPERHATIKAN
Rasul Paulus memberi penegasan-penegasan diatas dalam prinsip dan hukum menabur dan menuai agar umat Tuhan dan Hamba-hamba Tuhan tetap pada batas-batas patok pelayanan dan keanggotaan jemaat yang sudah dipatok dan ditentukan oleh Roh Kudus batas-batas ruang gerak masing-masing (II Kor. 10:13-16). Penegasan-penegasan yang dimaksud adalah menyangkut status pelayanan Hamba-hamba Tuhan sebagai pemimpin satu jemaat Allah ber-Tubuh Kristus.
1. Setiap anggota jemaat dalam satu jemaat ber-Tubuh Kristus tidak boleh memberi perpuluhannya kepada Hamba Tuhan lain atau gereja/persekutuan lain dalam satu kota/tempat itu, tetapi memberi perpuluhannya kepada jemaat ber-Tubuh Kristus lokal dimana tiap orang terikat, terhisap, taat menaklukan diri dan mengabdikan diri sebagai anggotanya dan mendapat makanan rohani dari hamba-hamba Tuhan setempat.
2. Anggota-anggota jemaat ber-Tubuh Kristus setempat jangan berpindah-pindah masuk jadi anggota gereja/persekutuan lain dengan memberikan sepersepuluhnya di sana dan meninggalkan jemaat ber-Tubuh Kristus lokal dimana anggota-anggota jemaat tersebut pertama kali bertobat dan dilahirkan rohani dan berdasarkan rohaninya disitu, walaupun ada masalah-masalah dan ada kekurangan-kekurangan disitu tapi tetap bertahan, tekun dan setia.
3. Anggota jemaat ber-Tubuh Kristus setempat jangan memberi perpuluhannya kepada Hamba-hamba Tuhan dari luar jemaat Tubuh Kristus lokal lain/gereja lain yang melayani dalam lokal dimana anggota itu berada, boleh memberi Persembahan Sukarela dan Persembahan Khusus lainnya.
4. Anggota-anggota jemaat ber-Tubuh Kristus setempat jangan mengirim perpuluhannya kepada Hamba Tuhan atau gereja lain atau jemaat ber-Tubuh Kristus yang ada di daerah-daerah lain. 5. Anggota jemaat ber-Tubuh Kristus jangan memberi perpuluhannya untuk keperluan P.I (Pengutusan P.I) atau pelayanan sosial, pembangunan fisik atau kegiatan-kegiatan jasmani dan rohani lainnya, boleh memberi persembahan dari persembahan-persembahan khusus saja.
6. Hamba Tuhan yang menetap pada satu jemaat ber-Tubuh Kristus setempat jangan pindah visi pelayanan, pindah-pindah masuk menetap melayani ke gereja/persekutuan yang tidak berpola Tubuh Kristus, boleh pergi melayani sementara atau menetap bila ada petunjuk Roh Kudus dan disetujui, didoakan, diutus dengan penumpangan tangan oleh Sidang Penatua-penatua sebagai penugasan untuk membangun visi Tubuh Kristus di sana.
7. Hamba-hamba Tuhan yang menetap pada satu jemaat ber-Tubuh Kristus jangan hanya bermotivasi hanya kepada material belaka lalu keluar berkelana dan mencari-cari pelayanan dan pekerjaan kemana-mana.
8. Hamba Tuhan yang menetap pada satu lokal jemaat ber-Tubuh Kristus harus banyak bekerja keras, berjuang dalam doa dan pelayanan agar jemaat bertumbuh subur, berhasil sehingga hamba Tuhan dalam lokal tersebut menikmati dan menuai berkat-berkat jasmani dari perpuluhan dan jenis korban persembahan-persembahan lain.
9. Anggota jemaat ber-Tubuh Kristus tidak boleh lalai, malas, lupa tidak taat dengan tidak memberi perpuluhan kepada Perbendaharaan Rumah Tuhan, sebab perpuluhan dari umat setempat sebagai modal/asset milik Tuhan yang Tuhan pakai untuk membayar dan membalas pekerjaan pelayanan Hamba-hamba Tuhan setempat.
VII. CARA MENGHITUNG SEPERSEPULUH
Perpuluhan yang diambil dari hasil bersih atau keuntungan dari usaha-usaha sebab firman Tuhan mengatakan bahwa : bawalah sepersepuluh dari hasil usahamu, berarti keuntungan dari usaha-usaha. Contoh-contoh dalam tiap-tiap bidang : 1. Pedagang : Menjual barang-barang dan mendapatkan uang masuk Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) - Potongan ongkos-ongkos harga pokok/modal - Ongkos-ongkos muat/angkut - Pajak-pajak barang/jualan, dll. Maka sisanya itulah yang diambil sepersepuluh dan di bawa kepada Perbendaharaan Rumah Tuhan.
2. Petani : Panen sesuatu menghasilkan uang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) - potongan ongkos bibit/modalnya - potongan ongkos pekerjaan dan pekerja - potonan ongkos pupuk, dll. Lalu sisanya itulah sebagai hasil bersih/keuntungan, dan diambil sepersepuluh di bawa ke Perbendaharaan Rumah Tuhan.
3.Pegawai : Gaji pegawai sebuan/seminggu Rp. 50.000,- - Potongan pajak - Potongan beras - Potongan bensin - Potongan asuransi Sepersepuluh diambil dari gaji bersih setelah potongan lalu di bawa ke Rumah Allah tetapi potongan-potongan suatu waktu diambil, maka sepersepuluhnya diambil lagi. Sedangkan hasil diskusi Hamba-hamba Tuhan dan ketua-ketua persekutuan Tubuh Kristus lokal Sorong telah bersepakat bahwa untuk gaji pegawai di ambil sepersepuluh dari gaji kotor tanpa hitung potongan-potongannya.
4. Jenis barang-barang dan hasil-hasil usaha lain yang berbentuk barang juga diambil sepersepuluhnya dibawa ke Rumah Allah atau kepada Hamba-hamba Tuhan.
5. Ul. 1:6; jenis-jenis korban dan perpuluhan dari anak lembu sapi, kambing dombamu. Yang dimaksud disini adalah buah pertama atau hasil pertama dari pekerjaan sebagai buah sulung atau hulu hasil dikorbankan kepada Tuhan, sebagai perpuluhan anak sulung lembu sapi atau atau anak sulung kambing domba, lalu hasil-hasil beikutnya dari pekerjaannya baru diambil sepersepuluh lalu dibawa dipersembahkan ke dalam Perbendaharaan Rumah Allah.
Sumber-sumber Pendapatan Hamba-hamba Tuhan di Jemaat Lokal.
1. Perpuluhan untuk kehidupan Hamba Tuhan pribadi dan keluarganya.
2. Korban-korban lain seperti Kolekte dan lain-lainnya, sebagian untuk Hamba Tuhan dipakai untuk pemeliharaan pastori, melayani tamu, keperluan-keperluan darurat yang lain dan perjalanan dinas pekerjaan Tuhan yang perlu dibantu.
3. Hasil penginjilan/pelayanan pengutusan keluar sebagai hasil jarahan-jarahan perang. Ada persembahan untuk Hamba-hamba Tuhan yang datang melayani karena Hamba Tuhan dibidang P.I. merupakan laskar Tuhan dan Imam.
4. Cara mengatur perpuluhan untuk Hamba-hamba Tuhan yang menetap dalam satu jemaat ber-Tubuh Kristus lokal adalah prinsip kebersamaan ketua-ketua, Hamba Tuhan mengatur, membagi sesuai keperluan tiap-tiap orang dalam pemerataan bersama sesuai keperluan. Yang dimaksud dengan pemerataan disini bukan hanya jumlah perpuluhan dibagi samarata jumlahnya, tapi dibagi sama rata dalam tingkatan keperluan masing-masing hamba-hamba Tuhan sesuai pemerataan tanggung jawab Allah. Pemerataan ini dilakukan dalam kasih sehingga jangan ada yang iri hati, jangan ada yang ingin banyak yaitu yang muda ingin jumlah besar dan banyak melebihi penatua yang tua.
Semoga ketaatan kita umat Tuhan membayar perpuluhan kepada Allah dalam sistem Imamat Berkerajaan ini membuat Allah berkenan mengasihi kita dan melindungi kita dalam segala perjalanan kita, semoga sejahtera Allah yang melebihi akal pikiran manusia melimpah memenuhi hati dan kehidupan kita umat Tuhan yang berkenan kepada-Nya. Kiranya berkat Allah Ibrahim menyertai umat Tuhan sekalian. Doa kami hamba-hamba Tuhan selalu menyertai umat Tuhan yang taat melakukan Firman Tuhan persembahan perpuluhan. Haleluya. Amin.

Tidak ada komentar: