Kamis, 18 Desember 2003

Saya bersyukur atas keadaan saya…

[Orange Scale] - Beberapa hari terakhir ini, aku merasa bersyukur banget. Nggak tau kenapa. Bersyukur saja. Atas semua kekurangan, kekurangan diri, dan mungkin kekurangan materi yang mungkin kalau kekurangan itu tidak ada pada diriku, mungkin aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini.
Saya tidak kaya, uang jajan, uang untuk kebutuhan lainnya, saya harus mencari sendiri. Bukan tentang orang tua yang tidak mau memberi. Mereka akan memberi, tapi kadang, mereka memberi terlalu banyak. Hanya saja.. saya tidak bisa meminta dan meminta terus. Itu saja…


Yah, untunglah.. sudah lebih dari 4 tahun tidak terasa. Semua bisa tercukupi sendiri. (Saya tau Dia pasti memberikan jalan! Saya tahu itu!)
Aku juga tidak menyalahkan, jikalau saya terlahir bukan sebagai anak orang kaya, yang punya rumah mewah, yang punya mobil, yang punya kekayaan banyak, sehingga semua yang menjadi kebutuhan materi dapat tercukupi dengan begitu mudahnya. Mungkin dengan keadaan inilah… saya dituntut untuk lebih. Lebih kreatif, lebih bisa menyikapi keadaan.

Saya masih ingat banget, ketika saya dulu, harus mengerjakan beberap tugas kuliah dan beberapa aktifitas lain, dan saya merasa sangat ‘kurang’. Ketika harus membaca buku, buku yang harus saya baca harganya 200 ribu lebih. Ah!
Ketika saya harus mengerjakan tugas, belajar main-main bikin web, saya tidak punya komputer pribadi. Dan sampai sekarangpun, saya tidak/belum punya komputer sendiri. :) Tapi, semua pasti ada caranya, semua ada jalannya. Saya percaya itu!
Dan masih banyak ketika dan ketika yang lain…

Menjadi orang yang kurang, bukan suatu pilihan, dan mungkin tidak akan ada orang yang mau seperti itu. Tetapi, menjadi orang yang berusaha tetap maju dengan segala kekurangan, mungkin itu yang terbaik. Paling tidak, kehadiran saya didunia ini, bisa untuk memberi warna bagi diri saya sendiri, dan orang lain…

Kalau melihat anak-anak jalanan, masih kecil, mereka sudah bekerja, untuk mencari makan (mungkin ini saja yang ada dalam pikiran mereka), jauh dari keinginan untuk bermain dan menikmati masa anak-anak seperti yang lain… sepertinya saya merasa lebih bersyukur. Paling tidak, saya lebih bisa menghargai keadaan ini. Paling tidak, ketika saya seumur mereka, saya masih duduk di bangku sekolah, memakai seragam, dan lain-lain.

Dan, begitu banyak hal lain yang membuat saya bersyukur… atas semua kekurangan dan kelebihan. Mungkin Dia dulu menampar saya, dan berbicara kepada saya… Dan mungkin saat ini Dia sedang menyiapkan catatan untuk saya baca…

Saya bersyukur…